Powered By Blogger

Selasa, 19 Juli 2011

Kartu 3 versi existing

 


 
Segmentasi :     - Tingkat pengguna
-  Status loyalitas
-  Sikap terhadap produk
Targeting :       - Pengguna kelas menengah dan pengguna kelas berat paket internet dengan mobile broadband
-  Memilki loyalitas yang menengah dan kuat
-  Konsumen yang memilki tingkat antusias yang tinggi dalam menggunakan internet.
Positioning :     - Menempatkan provider sebagai provider yang handal dan jagonya di bidang internet.

Kartu 3 versi exploring

Segmentasi :     - Tingkat pengguna
-  Status loyalitas
-  Sikap terhadap produk
Targeting :       - Pengguna kelas menengah dan pengguna kelas berat paket internet dengan mobile broadband dan juga untuk pengguna yang mengunakan sms dan telepon
-  Memilki loyalitas yang menengah dan kuat dalam menggunakan internet, sms, dan telepon
-  Konsumen yang memilki tingkat antusias yang tinggi dalam menggunakan internet.
Positioning :     - Menempatkan provider sebagai provider yang handal dan jagonya di bidang internet, sms, telepon dan harganya.


1.      1.    Product : paket unlimited internet, sms, dan telepon ( sms dan telepon untuk sesama tri)

2. Price : 100 ( internet : 2 GB, telepon dan sms: free )

3. Place : Gerai-gerai Tri

4. Promotion : Social Media (Twitter & Facebook), Brosur, Internet

5. Process :
- pengenalan produk
- pemilihan paket layanan oleh pelanggan
- pendaftaran paket layanan yang dipilih pelanggan
- pengaktifan layanan
- layanan siap digunakan

6. Productivity & Quality : melakukan follow up terhadap pelanggan atas layanan yang diberikan. jika terjadi kerusakan terhadapa layanan yang di berikan, pelanggan bisa langsung menghubungi call center tri untuk kemudian dilakukan pengecekan.

7. People :Call Center dan seluruh pengecer harus mengerti paket layanan yang di berikan
- pelanggan yang mengetahui betul kebutuhan internet seperti apa yang diinginkan

8. Physical Evidence :
- akses internet yang lancar tanpa putus-putus
- Memberikan layanan sms dan telepon gratis selama 1 bulan.
- call center 123, Prabayar ( 200 ), Pascabayar (300)

Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk

Produk baru perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk yang lebih baru. Perusahaan harus piawai dalam mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk mengalami siklus hidup sampai produk dilahirkan, melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lam (tantangan pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategisiklus hidup produk). Tetapi produk baru bisa gagal-risiko inovasi sama besaranya dengan imbalannya. Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan, perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
A.       Strategi Pengembangan Produk Baru dan Proses Pengembangan Produk Baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secra keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasarm, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baruyang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk baru.
Cara Perusahaan Menemukan dan Mengembangkan Ide Produk Baru
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru.
Langkah-Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan secara berurutan. Proses dimulai dengan penciptaan ide. Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat dengan konsumen. Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dalam tahap analisis bisnis, tinjauan ulang penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan. Dengan hal yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.
B.       Mengatur Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru yang dipaparkan di atas, menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk menemukan, mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun, pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan merupakan pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektifitas. Terakhir, proses pengambangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis  daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.
C.       Strategi Siklus Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk akan mempunyai siklus hidup masing-masing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui di masa yang akan datang. Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
 
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendahketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini  adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Strategi Pemasaran Berubah Selama Siklus Hidup Produk
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus berinvestasiuntuk mendewasakan produk dan mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk. Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telah memasuki tahap penurunan, manajemen harus memutuskan apakah mereka akan mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangi biaya, dan berusaha mempertahankan penjualan, atau menyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasi produk pada harga sisa.
D.       Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa
Pemasar harus mempertimbangkan dua masalah tambahan produk. Yang pertama adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publik dan peraturan yang melibatkan tindakan meraih atau membuang produk, perlindungan hak paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan produk. Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yang dihadapi pemasar produk dan jasa internasional. Pemasar internasional harus memutuskan berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkan atau menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia.

Senin, 18 Juli 2011

Produk, Jasa, Strategi Penentuan Merek


A.       Mendefinisikan Produk dan Jasa
Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapar ditawarkan kepada pasara untuk daya tarik, akusisi, penggunaan, atau komsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud, seperti perbankan, hotel, perencaan pajak, dan jasa perbaikan rumah.
Tingkat Produk dan Jasa
Suatu produk lebih dari sekedar kumpulan fitur berwujud yang sederhana. Sebenarnya, banyak penawaran pasar yang terdiri dari kombinasi barang yang berwujud dan jasa, mulai dari barang-barang berwujud murni pada satu sisi sampai jasa murni di pihak lain. Masing-masing produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dapat dipandang pada tiga tingkat. Produk inti terdiri darimanfaat penyelesaian masalah inti yang dicari konsumenketika mereka membeli sebuah produk. Produk aktual berada di sekitar inti dan meliputi tingkat kualitas, fitur, desain, nama merek, dan kemasan. Produk tambahan adalah produk aktual ditambah beragam jasa dan manfaat yang ditawarkan bersamanya, seperti jaminan, pengiriman gratis, instalasi, dan pemeliharaan.
Klasifikasi Utama Produk dan Jasa
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya yaitu produk konsumen dan produk industri.
1.         Poroduk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk dan jasa ini lebih jauh berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi :
a)        Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pemebelian yang minimun. Contohnya : sabun, dan makanan cepat saji.
b)        Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Contohnya : perabot, pakaian, mobil.
c)        Produk khusus (specially product) adalah produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya : merek dan tipe mobil tertentu, jasa dokter dan ahli hukum.
d)        Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contohnya : Asuransi jiwa, jasa praperencanaan pemakaman.
2.         Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis
Perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan untuk apa produk itu dibeli.
B.       Keputusan Produk dan Jasa
Pemasar membuat keputusan produk dan jasa pada tiga tingkatan : keputusan produk dan jasa individual, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.
1.         Keputusan produk dan jasa individual melibatkan atribut produk, penetapan merek, kemasan, pelabelan, dan pelayanan pendukung produk. Keputusan suatu produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain. Keputusan penetapan merek meliputi pemilihan nama merek dan pengembangan strategi merek. Kemasan memberikan manfaat kunci, seperti perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi. Keputusan kemasan sering meliputi desain label, yang menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin mempromosikan produk. Perusahaan juga mengembangkan jasa pendukung produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan serta perlindungan terhadap pesaing.
2.         Keputusan lini produk. Sebagian besar perusahaan menghasilkan satu lini produk dari pada satu produk tunggal. Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan dalam fungsi, kebutuhan pembelian pelanggan, atau saluran distribusi. Perluasan lini melibatkan perluasan lini ke bawah, ke atas, atau kedua arah untuk mengisi celah yang bisa diisi oleh pesaing. Sebaliknya, pengisian lini menambahkan barang di dalam kisaran lini yang ada. Semua lini produk dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk.
3.         Keputusan bauran produk dapat dijelaskan melalui empat dimensi yaitu lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi. Dimensi ini untuk mengembangkan strategi produk perusahaan.
C.       Strategi Penetapan Merek: Membangun Merek yang Kuat
Beberapa analisi memandang merek sebagai aset pemasaran perusahaan yang utama. Merek lebih dari sekedar nama dan lambang merek membentuk segala arti produk atau jasa bagi konsumen. Ekuitas merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons produk atau jasa. Merek dengan ekuitas merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga.
Dalam membangun merek, perusahaan harus membuat keputusan tentang postioning merek, pemilihan nama merek, sponsr merek, dan pengembangan merek. Positioning merek yang paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat. Pemilihan nama merek melibatkan penemuan nama merek terbaik berdasarkan tinjauan seksama manfaat produk, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang diajukan. Produsen mempunyai empat pilihan sponsor merek yaitu produsen bisa meluncurkan merek produsen (atau merek nasional), menjual kepada penjual perantara yang menggunakan merek pribadi, memasarkan merek berlisensi, atau menggabungkan kekuatan lain untuk co-branding produk. Perusahaan juga mempunyai empat pilihan ketika perusahaan mengembangkan merek. Perusahaan dapat memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek, atau merek baru.
Perusahaan harus membangun dan mengelola merek mereka dengan cermat. Positioning merek harus terus dikomunikasikan dengan konsumen. Iklan bisa membantu. Namun, merek tidak dibesarkan oleh iklan tetapi oleh pengalaman merek. Pelanggan mengetahui sebuah merek melalui kisaran hubungan dan interaksi yang luas. Perusahaan  harus banyak memperhatikan pengelolaan titik sentuh ini seperti yang dilakukan perusahaan ketika membuat iklannya. Oleh karena itu, pengelolaaan aset merek perusahaan tidak bisa diserahkan hanya kepada manajer merek. Sekarang beberapa perusahaan membentuk tim manajemen aset merek untuk mengelolah merek utama mereka. Perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan merek meraka secara berkala. Merek mungkin harus direposisikan jika ada perubahan preferensi pelanggan atau adanya pesaing baru.
D.       Pemasaran Jasa
Karakteristik jasa ditentukan oleh empat karakteristik kunci yaitu tak berwujud, tak terpisahkan, variabilitas, dan dapat musnah. Masing-masing karakteristik mempunyai masalah dan persyaratan pemasaran. Para pemasar berusaha mencari cara agar jasa lebih berwujud, meningkatkan produktivitaspenyedia yang tak dapat dipisahkan dari produk mereka, menetapkan standar kualitas untuk menghadapi variabilitas, serta meningkatkan pergerakan permintaan dan kapasitas persediaan untuk menghadapi musnahnya jasa.
Perusahaan jasa yang baik memusatkan perhatian pada pelanggan dan karyawan. Perusahaan jasa memahami rantai laba jasa, yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran jasa tidak hanya memerlukan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internaluntuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penghantaran jasa di antara penyedia jasa. Agar berhasil, Pemsar jasa harus menciptakan diferensiasi kompetitif, menawarkan kualitas jasa yang tinggi, dan menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas jasa.

Selasa, 12 Juli 2011

Kesalahan Targeting pada suatu produk

Kasusnya terjadi pada merek energy drink Panther. Merek ini, seperti minuman berenergi lainnya, menyasar konsumen dewasa. Tapi kemasan sachet-nya banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Kasus lainnya dialami Kopi Cup. Produk ini sejatinya untuk orang dewasa. Namun, ternyata tidak sedikit anak-anak yang mengkonsumsinya. Untuk jangka pendek, bisa jadi ini menguntungkan karena membuahkan sales. Tetapi, dalam jangka panjang bisa merugikan. Karena biasanya konsumen tidak mau dibaurkan dengan kelompok yang jauh berbeda.

Rabu, 06 Juli 2011

Detik.com

Analisis STP

a. Segmentasi
  1. Untuk semua kalangan 
  2. Informasi yang disajikan berdasarkan konten, Misalnya detikfinance, detikspot, dll
b Targeting
  1. Menyampaikan informasi secara cepat dan akurat
  2. Para pengguna internet dan media sosial
  3. Semua audience
c. Positioning
  1. Sajian informasi yang di package dalam bentuk berita online yang disajikan secara cepat dan akurat

Analisis 4P

a. Produk
  1. Berita Online
b. Price
  1. Harga untuk penayangan iklan. Harga penayangan iklan disesuaikan dengan seberapa besar space yang digunakan untuk menayangkan iklan tersebut.
  2. Harga membeli/menjual berita tidak berdasarkan bobot berita, melainkan banyaknya berita yang dibeli/dijual.
  3. Para pembaca tidak dikenakan biaya apapun
c. Place
  1. Pendistribusian melalui webite detik.com
  2. Melalui jejaring sosial 
  3. Kantor Redaksi di kota-kota besar
d. Promotion
  1. Advertising
  2. Website
  3. Banner

Koran Tempo

Analisis STP

a. Segmentasi
  1. Para pekerja white collar diusia yang tengah menuju kematangan.
  2. Masyarakat menengah smapai menengah ke atas
b. Targeting
  1. 70% pembaca Koran Tempo berasal dari pekerja dari mulai direktur sampai staff biasa dan 80% berasal dari kelas ekonomi A,A+ & B+.
c. Positioning
  1. Koran dalam bentuk Compact Newspaper yang unggul dalam berita politik & ekonomi bisnis.

Analisis 4P
a. Produk
  1. Menyediakan informasi atau konten yang di package dalam bentuk koran
b. Price
  1. 3000 (P.Jawa), 3000 + Ongkos Kirim (Luar P.Jawa)
c. Place
  1. Didominasi Jabodetabek dan Bandung
  2. Melalui agen-agen
 d. Promosi
  1. Dengan menggunakan IMC (Integrated Marketing Communication)

Majalah Tamasya

Analisis STP

a. Segmentation
  1. Golongan menengah sampai golongan menengah atas
  2. Umur 20 tahun sampai 40 tahun
  3. Para pencinta traveling dan pencipta tempat wisata yang baru
b. Targeting
  1. Media promosi kekayaan alam di Indonesia.
c. Positioning
  1. Menunjukan bahwa majalah ini ditunjukan kepada orang-orang yang menyukai hal-hal berbau
    pariwisata dan majalah Tamasya ingin terus menerus memuaskan para pembacanya dengan sajian
    informasi yang diberikan untuk dapat menjadi panutan dan sumber yang dipercaya dalam memberikan
    informasi yang diinginkan seputar pariwisata khususnya yang ada di Indonesia.
Analisis 4P

a. Produk
  1. Merupakan salah satu majalah travelling yang lebih membahas tentang kekayan alam
    Indonesia.
  2. Memberikan info lengkap seputar tempat wisata yang dibahas dari sisi kuliner, penginapan,
    sampai dengan buah tangan dari tempat wisata tersebut.
b. Price
  1. Pulau Jawa : Rp. 32.ooo dan Luar Pulau Jawa Rp. 33.000
c. Place
  1. Distribusi majalah ini hampir mencangkup seluruh indonesia yaitu :

    JaBoDeTaBek       : 65%
    Jawa & Bali           : 23%
    Sumatra                 : 6%
    Kalimantan            : 3%
    Sulawesi                : 3%
d. Promotion
  1. Majalah Tamasya mempunyai situs resmi untuk memberikan informasi seputar perusahaan ataupun informasi tentang travelling di www.majalah-tamasya.com dan media sosial seperti twitter dan facebook
  2. Menjadi sponsorship pada acara yang bertemakan pariwisata.
  3. Membuat event tersendiri ataupun ikut berkerja sama dalam event pihak lain yang berhubungan dengan pariwisata.